Senin, 26 Desember 2011

apa yng dimaksud dengan Subnet mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  • Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan dengan satu segmen saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.

Daftar isi

 [sembunyikan
  • 1 Representasi Subnet Mask
    • 1.1 Desimal Bertitik
    • 1.2 Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask
    • 1.3 Menentukan alamat Network Identifier
  • 2 Tabel Pembuatan subnet
    • 2.1 Subnetting Alamat IP kelas A
    • 2.2 Subnetting Alamat IP kelas B
    • 2.3 Subnetting Alamat IP kelas C
  • 3 Variable-length Subnetting

[sunting] Representasi Subnet Mask

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, yakni:
  • Notasi Desimal Bertitik
  • Notasi Panjang Prefiks Jaringan

[sunting] Desimal Bertitik

Sebuah subnet mask biasanya diekspresikan di dalam notasi desimal bertitik (dotted decimal notation), seperti halnya alamat IP. Setelah semua bit diset sebagai bagian network identifier dan host identifier, hasil nilai 32-bit tersebut akan dikonversikan ke notasi desimal bertitik. Perlu dicatat, bahwa meskipun direpresentasikan sebagai notasi desimal bertitik, subnet mask bukanlah sebuah alamat IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP dan digunakan di dalam jaringan TCP/IP yang tidak dibagi ke dalam beberapa subnet. Tabel di bawah ini menyebutkan beberapa subnet mask default dengan menggunakan notasi desimal bertitik. Formatnya adalah:
<alamat IP www.xxx.yyy.zzz>, <subnet mask www.xxx.yyy.zzz>
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal)
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
Perlu diingat, bahwa nilai subnet mask default di atas dapat dikustomisasi oleh administrator jaringan, saat melakukan proses pembagian jaringan (subnetting atau supernetting). Sebagai contoh, alamat 138.96.58.0 merupakan sebuah network identifier dari kelas B yang telah dibagi ke beberapa subnet dengan menggunakan bilangan 8-bit. Kedelapan bit tersebut yang digunakan sebagai host identifier akan digunakan untuk menampilkan network identifier yang telah dibagi ke dalam subnet. Subnet yang digunakan adalah total 24 bit sisanya (255.255.255.0) yang dapat digunakan untuk mendefinisikan custom network identifier. Network identifier yang telah di-subnet-kan tersebut serta subnet mask yang digunakannya selanjutnya akan ditampilkan dengan menggunakan notasi sebagai berikut:
138.96.58.0, 255.255.255.0

[sunting] Representasi panjang prefiks (prefix length) dari sebuah subnet mask

Karena bit-bit network identifier harus selalu dipilih di dalam sebuah bentuk yang berdekatan dari bit-bit ordo tinggi, maka ada sebuah cara yang digunakan untuk merepresentasikan sebuah subnet mask dengan menggunakan bit yang mendefinisikan network identifier sebagai sebuah network prefix dengan menggunakan notasi network prefix seperti tercantum di dalam tabel di bawah ini. Notasi network prefix juga dikenal dengan sebutan notasi Classless Inter-Domain Routing (CIDR) yang didefinisikan di dalam RFC 1519. Formatnya adalah sebagai berikut:
/<jumlah bit yang digunakan sebagai network identifier>
Kelas alamat Subnet mask (biner) Subnet mask (desimal) Prefix Length
Kelas A 11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0 /8
Kelas B 11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0 /16
Kelas C 11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0 /24
Sebagai contoh, network identifier kelas B dari 138.96.0.0 yang memiliki subnet mask 255.255.0.0 dapat direpresentasikan di dalam notasi prefix length sebagai 138.96.0.0/16.
Karena semua host yang berada di dalam jaringan yang sama menggunakan network identifier yang sama, maka semua host yang berada di dalam jaringan yang sama harus menggunakan network identifier yang sama yang didefinisikan oleh subnet mask yang sama pula. Sebagai contoh, notasi 138.23.0.0/16 tidaklah sama dengan notasi 138.23.0.0/24, dan kedua jaringan tersebut tidak berada di dalam ruang alamat yang sama. Network identifier 138.23.0.0/16 memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.255.254; sedangkan network identifier 138.23.0.0/24 hanya memiliki range alamat IP yang valid mulai dari 138.23.0.1 hingga 138.23.0.254.

[sunting] Menentukan alamat Network Identifier

Untuk menentukan network identifier dari sebuah alamat IP dengan menggunakan sebuah subnet mask tertentu, dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah operasi matematika, yaitu dengan menggunakan operasi logika perbandingan AND (AND comparison). Di dalam sebuah AND comparison, nilai dari dua hal yang diperbandingkan akan bernilai true hanya ketika dua item tersebut bernilai true; dan menjadi false jika salah satunya false. Dengan mengaplikasikan prinsip ini ke dalam bit-bit, nilai 1 akan didapat jika kedua bit yang diperbandingkan bernilai 1, dan nilai 0 jika ada salah satu di antara nilai yang diperbandingkan bernilai 0.
Cara ini akan melakukan sebuah operasi logika AND comparison dengan menggunakan 32-bit alamat IP dan dengan 32-bit subnet mask, yang dikenal dengan operasi bitwise logical AND comparison. Hasil dari operasi bitwise alamat IP dengan subnet mask itulah yang disebut dengan network identifier.
Contoh:
Alamat IP    10000011 01101011 10100100 00011010 (131.107.164.026)
Subnet Mask  11111111 11111111 11110000 00000000 (255.255.240.000)
------------------------------------------------------------------
Network ID   10000011 01101011 10100000 00000000 (131.107.160.000)

[sunting] Tabel Pembuatan subnet

[sunting] Subnetting Alamat IP kelas A

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas A.
Jumlah subnet
(segmen jaringan)
Jumlah subnet bit Subnet mask
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.128.0.0 atau /9 8388606
3-4 2 255.192.0.0 atau /10 4194302
5-8 3 255.224.0.0 atau /11 2097150
9-16 4 255.240.0.0 atau /12 1048574
17-32 5 255.248.0.0 atau /13 524286
33-64 6 255.252.0.0 atau /14 262142
65-128 7 255.254.0.0 atau /15 131070
129-256 8 255.255.0.0 atau /16 65534
257-512 9 255.255.128.0 atau /17 32766
513-1024 10 255.255.192.0 atau /18 16382
1025-2048 11 255.255.224.0 atau /19 8190
2049-4096 12 255.255.240.0 atau /20 4094
4097-8192 13 255.255.248.0 atau /21 2046
8193-16384 14 255.255.252.0 atau /22 1022
16385-32768 15 255.255.254.0 atau /23 510
32769-65536 16 255.255.255.0 atau /24 254
65537-131072 17 255.255.255.128 atau /25 126
131073-262144 18 255.255.255.192 atau /26 62
262145-524288 19 255.255.255.224 atau /27 30
524289-1048576 20 255.255.255.240 atau /28 14
1048577-2097152 21 255.255.255.248 atau /29 6
2097153-4194304 22 255.255.255.252 atau /30 2

[sunting] Subnetting Alamat IP kelas B

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas B.
Jumlah subnet/
segmen jaringan
Jumlah subnet bit Subnet mask
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.255.128.0 atau /17 32766
3-4 2 255.255.192.0 atau /18 16382
5-8 3 255.255.224.0 atau /19 8190
9-16 4 255.255.240.0 atau /20 4094
17-32 5 255.255.248.0 atau /21 2046
33-64 6 255.255.252.0 atau /22 1022
65-128 7 255.255.254.0 atau /23 510
129-256 8 255.255.255.0 atau /24 254
257-512 9 255.255.255.128 atau /25 126
513-1024 10 255.255.255.192 atau /26 62
1025-2048 11 255.255.255.224 atau /27 30
2049-4096 12 255.255.255.240 atau /28 14
4097-8192 13 255.255.255.248 atau /29 6
8193-16384 14 255.255.255.252 atau /30 2

[sunting] Subnetting Alamat IP kelas C

Tabel berikut berisi subnetting yang dapat dilakukan pada alamat IP dengan network identifier kelas C.
semoga bermanfaat bagi anda :D

[sunting] Variable-length Subnetting

Bahasan di atas merupakan sebuah contoh dari subnetting yang memiliki panjang tetap (fixed length subnetting), yang akan menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama. Meskipun demikian, dalam kenyataannya segmen jaringan tidaklah seperti itu. Beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih banyak alamat IP dibandingkan lainnya, dan beberapa segmen jaringan membutuhkan lebih sedikit alamat IP.
Jika proses subnetting yang menghasilkan beberapa subjaringan dengan jumlah host yang sama telah dilakukan, maka ada kemungkinan di dalam segmen-segmen jaringan tersebut memiliki alamat-alamat yang tidak digunakan atau membutuhkan lebih banyak alamat. Karena itulah, dalam kasus ini proses subnetting harus dilakukan berdasarkan segmen jaringan yang dibutuhkan oleh jumlah host terbanyak. Untuk memaksimalkan penggunaan ruangan alamat yang tetap, subnetting pun diaplikasikan secara rekursif untuk membentuk beberapa subjaringan dengan ukuran bervariasi, yang diturunkan dari network identifier yang sama. Teknik subnetting seperti ini disebut juga variable-length subnetting. Subjaringan-subjaringan yang dibuat dengan teknik ini menggunakan subnet mask yang disebut sebagai Variable-length Subnet Mask (VLSM).
Karena semua subnet diturunkan dari network identifier yang sama, jika subnet-subnet tersebut berurutan (kontigu subnet yang berada dalam network identifier yang sama yang dapat saling berhubungan satu sama lainnya), rute yang ditujukan ke subnet-subnet tersebut dapat diringkas dengan menyingkat network identifier yang asli.
Teknik variable-length subnetting harus dilakukan secara hati-hati sehingga subnet yang dibentuk pun unik, dan dengan menggunakan subnet mask tersebut dapat dibedakan dengan subnet lainnya, meski berada dalam network identifer asli yang sama. Kehati-hatian tersebut melibatkan analisis yang lebih terhadap segmen-segmen jaringan yang akan menentukan berapa banyak segmen yang akan dibuat dan berapa banyak jumlah host dalam setiap segmennya.
Dengan menggunakan variable-length subnetting, teknik subnetting dapat dilakukan secara rekursif: network identifier yang sebelumnya telah di-subnet-kan, di-subnet-kan kembali. Ketika melakukannya, bit-bit network identifier tersebut harus bersifat tetap dan subnetting pun dilakukan dengan mengambil sisa dari bit-bit host.
Tentu saja, teknik ini pun membutuhkan protokol routing baru. Protokol-protokol routing yang mendukung variable-length subnetting adalah Routing Information Protocol (RIP) versi 2 (RIPv2), Open Shortest Path First (OSPF), dan Border Gateway Protocol (BGP versi 4 (BGPv4). Protokol RIP versi 1 yang lama, tidak mendukungya, sehingga jika ada sebuah router yang hanya mendukung protokol tersebut, maka router tersebut tidak dapat melakukan routing terhadap subnet yang dibagi dengan menggunakan teknik variable-length subnet mask.
Jumlah subnet
(segmen jaringan)
Jumlah subnet bit Subnet mask
(notasi desimal bertitik/
notasi panjang prefiks)
Jumlah host tiap subnet
1-2 1 255.255.255.128 atau /25 126
3-4 2 255.255.255.192 atau /26 62
5-8 3 255.255.255.224 atau /27 30
9-16 4 255.255.255.240 atau /28 14
17-32 5 255.255.255.248 atau /29 6
33-64 6 255.255.255.252 atau /30 2

Apa itu subnetting?

Apa itu subnetting?

subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru.

Analogynya seperti dibawah ini.

Jika terdapat 120 orang siswa SMA memilih jurusan IPA, akan lebih baik bila seluruh total siswa tersebut dibagi menjadi 4 kelas sehingga masing-masing kelas terdiri dari 30 orang siswa dari pada dijadikan 1 kelas besar tanpa ada pembagian. Kosep pembagian seperti inilah yang dianut dalam subnetting.

Contoh:

Alamt IP 192.168.10.0 dengan subnet mask default 255.255.255.0 didefinisikan sebagai kelas C yang yang berarti alamat IP tersebut tanpa subnetting hanya memiliki satu alamat network dengan 254 buah alamat IP yang dapat dibuat (192.168.10.1 s/d 192.168.10.254).

Sekarang kita akan membagi network yang sudah ada kedalam beberapa sub network menggunakan teknik subnrtting dengan cara mengganti beberapa bit Host ID yang ada pada subnet mask dengan angka 1.

Sebelum subnetting:

IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.0

Stelah DiSubnetting Menjadi:


IP addres : 192.168.10.0
Subnet Mask dalam Biner : 11111111.11111111.11111111.11000000
Subnet Mask dalam Desimal : 255.255.255.192

Perhatikan bilangan biner yang di ganti, 2 bit angka 0 pada bagian Host ID saya ganti dengan 11 sehingga didapatkan subnet baru 255.255.255.192(anda tentu diperbolehkan mengganti dengan biner 111.1111.11111.111111 atau 1111111). Terus apa yang bisa lita lakukan dengan subnet yang baru tersebut?, Biasanya pembahasanya meliputi :
Berapa jumlah subnet?
Berapa jumlah host persubnet?
Berapa jumlah rentang Ip dan Ip yang bisa digunakan?
nah dibawah ini akan saya bahas... ;)

1). Menentukan Jumlah subnet (Sub Jaringan) baru yang terbentuk.
gunakan rumus 2^n-2 dengan n adalah jumlah bit 1 pada host ID yang telah dimodifikasi(11000000), maka didapat 2^n-2 =2. jadi IP 192.168.10.0 setelah
di subnetting didapatkan 2 subnet baru.

2. Menetukan Jumlah Host persubnet (Per sub Jaringan)
Gunakan rumus 2^h-2, dengan h adalah jumlah bit 0 pada host ID (11000000),maka
di dapat 2^h-2=62, jadi terdapat 62 host persubnet. atau dengan kata lain dari 2 kelompok sub jaringan yang ada, masing-masing sub jaringan dapat menampung 62 komputer dengan alamat IP yang berbeda.

Perhatian: karena pada contoh ini kita menggunakan kelas c, jadi penghitungan bit 0
hanya dilakukan mulai dari octat ke 4 saja. untuk kelas A anda harus menhitungnya
mulai dari octat ke 2,3 dan 4 serta kelas B mulai dari octat ke 3 dan 4 selama octat-octat
tersebut tidak bernilai 1.

3. Menentukan Block subnet dan rentang IP Address
Block subnet diperoleh dengan cara mengurangi 256(2^8) dengan angka dibelakang subnet musk yang telah dimodifikasi, 256-192=64, setelah itu jumlahkan angka hasil pengurangan ini sampai sama dengan angka dibelakang subnet sehingga didapat 64+64=128, 128+64=192. jadi kelompok IP address yang diterapkan pada 2 sub jaringan baru tersebut adalah 64:

192.168.10.64 s/d 192.168.127, subnet ke 1

192.168.10.128 s/d 192.168.191, subnet ke 2

4. Menentukan IP Address yang bisa digunakan.
Dari rentang IP Address pada masing-masing subnet diatas tidak semuanya dapat digunakan
sebagai alamat IP sebuah Host, selengkapnya

Sub jarinagn ke 1.

Alamat subnet : 192.168.10.64
Alamat Host pertama : 192.168.10.65
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.126
Alamat Broadcast : 192.168.10.127

Sub jarinagn ke 2.

Alamat subnet : 192.168.10.128
Alamat Host pertama : 192.168.10.129
Alamat Host Terakhir : 192.168.10.190
Alamat Broadcast : 192.168.10.191

Alamat Address yang bisa digunakan adalah mulai dari alamat host pertama
sampai dengan alamat yang terakhir pada masing-masing subnet.

dari contoh dan penjelasan diatas, ada beberapa alasan mengapa kita
perlu melakukan subnetting.

mengurangi kepadatan lalulintas data: sebuah LAN dengan 254 host akan lebih padat
lalu lintas datanya dibandingkan dengan sebuah LAN dengan 64 host.

Meningkatkan unjuk jaringan: semakin banyak jumlah host, akan semakin
kecil kesempatan masing-masing host dalam mengakses data-data dalam
jaringan yang artinya mengurangi unjuk kerja dari jaringan itu sendiri.

Penyederhanaan dalam pengelola: Jaringan yang jauh, banyaknya jumlah komputer yang
harus di hubungkan akan mudah dikelola bila dibuatkan jaringan sendiri ketimbang
harus dijadikan satu jaringan besar.

Mengenai IP ADDRES


IP ADDRESS







Class

IP

Network ID
Host
ID
  Jumlah
  Jaringan
 Jumlah
 Jaringan
 per host
A  1-126  w x.y.z  126  16777214
B  128-191
w.x
y.z  16384  65534
C  192-223  w.x.y N/A  2097152  254
D  224-239  Kebalikan dari      Multicast  Addressing N/A  N/A  N/A
E  240-254  Kebalikan  dari    Multicast
  Addressing
N/A  N/A  N/A


          Apa yang dimaksud dengan IP Address????? IP Address adalah alamat sebuah host atau komputer contohnya seperti 192.168.49.12 atau 10.10.150.12. Agar IP Address pada komputer tidak simpang siur ataupun salah pengalamatan maka IP Address dibagi menjadi 5 class seperti tabel diatas.

          tiap-tiap IP address hanya bisa berhubungan jika mereka berada dalam satu class. Komputer yang punya IP class A tidak bisa berhubungan dengan komputer yang mempunyai kelas B. Begitu juga sebaliknya. Belum ngerti juga ???, misalkan komputer A mempunyai IP address 192.168.49.12, Komputer B juga mempunyai IP address 192.168.49.15 dan Komputer C mempunyai IP address 192.168.19.3 maka komputer mana yang dapat berhubungan???? Ok, yang dapat berhubungan adalah komputer A dengan Komputer B, karena Komputer A dan Komputer B mempunyai Network ID yang sama tetapi Host ID nya berbeda. Sedangkan komputer C mempunyai Network ID dan Host berbeda. Lalu apa yang dimaksud dengan Host ID dan Network ID ???, misalnya kita ambil contoh Ip Address 192.168.49.12 maka keterangan dari tiap-tiap angka adalah sebagai berikut :

192.168.49.12
          W               X                Y             Z 

          Seperti pada tabel yang di atas tadi, IP Address 192.168.49.12 adalah class C, maka w,x,y adalah Network ID dan z adalah host ID. Agar komputer satu dan lainnya dapat berhubungan maka harus mempuyai Network ID yang sama dan Host ID berbeda.

          Mengapa pada jaringan sebesar WAN ataupun Internet yang berbeda-beda Class dan Networknya dapat terhubung dengan baik atau dapat berkomunikasi dengan baik?????, karena pada setiap Network mempuyai device atau alat yang bernama Router. Router adalah alat untuk mencari route terbaik dalam melakukan koneksi antar network dan juga mengkonversi Network maupun class yang berbeda-beda sehingga dapat berhubungan antar Network maupun class yang berbeda. Agar router tersebut dapat mengetahui semua network yang terhubung maka router menggunakan routing table.

MENGATASI KOMPUTER LEMOT

MENGATASI KOMPUTER LEMOT
Pernahkah Anda rasakan, makin lama PC terasa semakin lambat, baik dalam membuka suatu aplikasi, maupun ketika mencari data? Apakah ini Cuma perasaan saja?
Bisa jadi ini bukan perasaan, tapi kenyataan yang Anda hadapi. Beragam sebab bisa menjadi pemicu kelambatan PC tersebut, bisa karena hardware maupun software-nya. Untuk mengatasi masalah ini, beragam cara bisa dilakukan. Memang yang paling mudah adalah menginstal ulang seluruh sistem Anda. Namun, ini tentu bukan jalan yang terbaik. Selain merepotkan, Anda juga tidak akan tambah pintar troubleshooting. Cara paling efektif buat
mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah semacam ini adalah dengan menempuh beberapa langkah. Biasanya langkah-langkah ini cukup jitu untuk meningkatkan kembali performa PC Anda agar kembali seperti sediakala.

1. Scan dengan Antivirus
Salah satu penyebab paling umum PC jadi mengendor kerjanya adalah virus. Beberapa virus memang bisa bikin kinerja PC menurun. Apalagi virus yang menyerang aplikasi-aplikasi tertentu dan menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasinya, cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan antivirus. Anda bisa membunuh virus-virus ini dengan antivirus yang bagus. Update-lah secara berkala agar virus-virus baru bias terdeteksi sekaligus dibunuh sehingga kinerja PC tidak terganggu.

2. Cek Hardware Anda
Anda juga bisa mengecek perangkat-perangkat yang terpasang, apakah masih bekerja secara optimal. Power supply misalnya. Setelah bekerja secara terus menerus, kemungkinan terjadi penurunan kinerja. Tentunya ini akan mempengaruhi kecepatan proses kerja sistem. Kalau kondisinya begini, ganti power supply-nya dengan yang baru. Memori juga demikian. Kalau Anda rasa aplikasi yang Anda jalankan makin banyak, Anda bias mengkalkulasikan, apakah perlu memori tambahan agar kinerja sistem bisa lebih baik. Suhu prosesor juga perlu Anda periksa. Maklum, makin panas prosesor tentu kinerjanya akan semakin berat. Agar tidak terjadi hal demikian, Anda harus perhatikan apakah heatsink fan prosesor masih bekerja dengan baik untuk menjamin panasnya prosesor bukan disebabkan oleh pendinginnya yang bekerja kurang optimal. Penggunaan thermal grease juga dianjurkan untuk mengatasi panas prosesor.

3. Cek Setting di BIOS
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memperhatikan beragam setting pada BIOS di motherboard Anda. Pastikan kecepatan prosesor, memori, dan lain-lain sudah sesuai. Di sini Anda juga bias mengatur beberapa setting agar kecepatan kerja bisa bertambah, semisal fitur Top Performance diatur pada posisi enable.Begitu pula untuk memori Anda bisa tingkatkan CAS Latencynya, dan lain-lain. Update BIOS dengan yang terbaru juga bias mengurangi kelambatan sistem Anda.

4. Cek Driver
Anda juga bias memperhatikan driver-driver yang terpasang untuk masingmasing perangkat. Apabila terdapat konflik driver, Anda bias uninstall dulu untuk kemudian menginstal kembali driver yang sesuai. Anda juga bisa mengupdate beberapa driver vital untuk memperbaiki performa kerja perangkat.

5. Defrag Harddisk
Banyaknya file yang sudah membebani harddisk juga akan mempengaruhi kecepatan sistem dalam beroperasi. Apalagi kalau file tersebut berada pada posisi yang terpencar-pencar di dalam harddisk.Untuk mengurangi masalah kelambatan PC yang disebabkan oleh hal ini, Anda bisa mendefrag harddisk secara reguler.

6. Hapus File-File Sampah
Harddisk yang terlalu disesaki dengan beragam file juga akan memperlambat sistem. Ini akan sangat terasa jika space kosong harddisk tinggal beberapa MB lagi. Untuk menanggulanginya, Anda bisa membuang file-file yang tidak perlu. Trik lainnya adalah menguninstall aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu dipakai namun Anda punya software-nya. Kalau diperlukan baru diinstal kembali. Jangan lupa pula untuk menghapus secara berkala beberapa file cookies dan filefile yang tidak berguna lainnya yang biasanya tersimpan dalam folder Temp atau Temporary Internet Files.

cara mempercepat koneksi internet


internet adalah jaringan komputer yang menyalurkan dunia. nah bagaimana cara mempercepat internet ? akhir akhir ini jaringan internet kurang bersahabat karena cuaca sudah memasuki musim hujan sehingga koneksi internet sedikit terganggu

bagi sobat sedang mencari cara mempercepat koneksi internet ini sedikit tipsnya :

1. Standarnya Windows membatasi 20% bandwith.

Lalu bagaimana menyiasatinya? tanpa banyak basa-basi langsung praktek aja ya :)

Pertama-tama klik Start >> Run >> type gpedit.msc
Local Computer Policy >> Computer Configuration >> Administrative Templates >> Network >> QOS Packet Scheduler >> Limit Reservable Bandwidth

Double click pada Limit Reservable Bandwidth. Disana ditunjukkan bahwa string ini belum diatur (not configured), pada tab Explain ada penjelasan :

“By default, the Packet Scheduler limits the system to 20 percent of the bandwidth of a connection, but you can use this setting to override the default.”

Jadi Trik yang kita lakukan adalah mendisablenya dengan mengeset nilainya menjadi NOL.
2. Membuat Internet Explorer (IE) secepat Firefox
Banyak yang bilang IE memang browser yang paling payah, lelet, dan tidak stabil. Tapi ternyata ada trik untuk sedikit men-tune-up IE anda hingga kecepatannya bisa setara dengan Firefox. Caranya :

* Klik start >> run
* ketik regedit >> enter
* Carilah folder HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\Curre ntVersion\InternetSettings
* Klik kanan pada jendela sebelah kanan pilih >> New >> DWORD
* Ketik MaxConnectionsPerServer >> beri nilai terserah sobat (semakin tinggi nilai yang sobat buat, semakin bagus kecepatannya, eg : 99)
* Buat string DWORD baru lagi dengan cara yang sama >> ketik MaxConnectionsPer1_0Server
* Lalu beri nilai yang tinggi seperti di atas
* restart IE..

Selesai..
3. Mempercepat browsing dengan DNS cache
Buka notepad dan copy paste kode di bawah ini :

[HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetServic es|DnscacheParameters]
“CacheHashTableBucketSize”=dword:00000001
“CacheHashTableSize”=dword:00000180
“MaxCacheEntryTtILimit”=dword:0000fa00
“MaxSOACacheEntryTtILimit”=dword:0000012d

Simpan dengan nama dnscache.reg
Double click file ini di windows explorer, tekan “yes”.
4. copy paste kode di bawah ini ke dalam notepad. Simpan dengan nama “cepat.reg”
REGEDIT4
[HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetServicesT cpipParameters]
“SackOpts”=dword:00000001
“TcpWindowSize”=dword:0005ae4c
“Tcp1323Opts”=dword:00000003
“DefaultTTL”=dword:00000040
“EnablePMTUBHDetect”=dword:00000000
“EnablePMTUDiscovery”=dword:00000001
“GlobalMaxTcpWindowSize”=dword:0005ae4c
5.  Mempercepat Koneksi Internet bagi pengguna koneksi LAN
Berikut ini cara untuk mempercepat koneksi LAN :

* buka registry editor (start >> run >> ketik regedit)
* masuk ke HKEY_LOCAL_MACHINE\Software\Microsoft\Windows\Curr entVersion\Explorer\RemoteComputer\NameSpace dan DELETE key {D6277990-4C6A-11CF-8D87-00AA0060F5BF)
* Tutup registry editor dan restart windows.
6. Bagi pengguna koneksi internet dengan Broadband/DSL cobalah trik berikut ini
Buka registry editor dan masuk ke :

HKEY_LOCAL_MACHINESYSTEMCurrentControlSetServicesT cpipParameters

Buat string DWORD baru, dengan cara mengklik ‘Edit >> New >> DWORD Value’ dan buat nama-nama value dibawah ini :

DefaultTTL = “80? hex (atau 128 decimal) .
EnablePMTUBHDetect = “0?
EnablePMTUDiscovery = “1?
GlobalMaxTcpWindowSize = “7FFF” hex (or 32767 decimal)
TcpMaxDupAcks = “2?
SackOpts = “1?
Tcp1323Opts = “1?
TcpWindowSize = “7FFF” hex (or 32767 decimal)

tutup registry dan restart computer.

Manajemen Diri – Mengatur Waktu untuk Mencapai Produktifitas

Tiga Tips untuk Menjadi Produktif

Pernahkah Anda merasa pada saat bekerja jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 menjelang makan siang padahal Anda belum sempat menyelesaikan satu pekerjaan pun. Sibuk tapi rasanya pekerjaan tidak produktif? Satu hal yang harus disadari bahwa kesibukan tidak sama dengan menjadi produktif. Anda bisa saja menghabiskan sekian jam tanpa menghasilkan apa-apa. Sounds familiar? Ada beberapa prinsip yang sebaiknya Anda pertimbangkan dalam manajemen waktu sehingga Anda bisa bekerja efektif:

1. Menyusun Rencana

Ada ungkapan yang mengatakan ”If you fail to plan, you plan to fail”. Apabila Anda menjalani hari Anda tanpa ada gambaran apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya, Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu Anda bertanya ”Apa yang harus saya kerjakan sekarang ya?”. Rencana memberikan peta apa yang ada dihadapan Anda hari itu. Alokasikan sedikit waktu untuk menyusun rencana sehingga Anda bisa mengelompokkan tugas-tugas yang sesuai dan memberikan prioritas serta waktu pengerjaannya.

Susunlah rencana di pagi hari atau hari sebelumnya. Anda bisa mulai dari catatan kecil saja atau bahkan menyusunnya di kepala untuk sekedar memberikan sinyal kepada otak mengenai apa yang harus Anda selesaikan hari itu.

Gunakan strategi yang cerdas dalam menyusun rencana. Kapan biasanya Anda merasa energi Anda tinggi, baik mental maupun fisik? Buat saya biasanya waktu antara jam 10:00 sampai 12:00 adalah saat dimana saya sedang ”on fire”. Disaat itu saya manfaatkan untuk memulai atau menyelesaikan tugas-tugas dengan prioritas tinggi. Waktu yang tersisa biasanya saya gunakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan dengan prioritas lebih rendah.

Rencana tidak bersifat kaku dan selalu terbuka untuk adjustment kapanpun. Jangan lupa untuk menyisipkan waktu untuk istirahat. Pada prinsipnya, Anda melakukan manajemen diri untuk Anda sendiri. Belajar mengelola waktu adalah latihan yang bagus untuk disiplin diri.

2. Fokus

Seringkali dalam bekerja kita membiarkan diri kita larut dalam beberapa pekerjaan sekaligus, istilahnya multi-tasking. Mungkin Anda mencoba menyenangkan boss Anda dengan mengiyakan semua permintaannya, tapi tanpa Anda sadari sebenarnya Anda justru membebani diri Anda dengan stress dan belum tentu juga apa yang Anda kerjaan akan berkualitas bagus.

Mengerjakan dua hal pada saat bersamaan bukan saja membagi perhatian Anda tetapi juga membuat Anda kurang fokus yang akibatnya butuh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Fokus dalam bekerja membuat kita lebih produktif dan mengurangi beban stress. Buat skala prioritas apabila Anda harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam kurun waktu yang bersamaan.

3. Hindari Interupsi

Dua hal dalam dunia kerja sekarang ini yang menjadi sering menjadi sumber interupsi adalah: telepon dan email. Tentu saja interupsi ini tidak bisa dihindari tetapi gunakan keahlian Anda dalam manajemen diri untuk menanganinya:
  • Jawab telepon dari orang-orang yang berkepentingan saja pada saat Anda sedang fokus bekerja. Apabila Anda harus terpaksa menjawab, usahakan waktunya seminimal mungkin. Anda bisa menelepon balik ketika Anda sudah agak bebas.
  • Cek email disaat-saat tertentu saja. Okay, ini tentunya sangat berat. Anda bisa coba. Apabila tidak mungkin, usahakan untuk tidak menjawab semua email tiap kali itu datang. Jawablah email yang berkaitan dengan pekerjaan Anda saat itu dan hindari multi-tasking.
Manajemen diri erat kaitannya dengan bagaimana Anda mengatur waktu Anda sehari-hari. Jangan biarkan faktor-faktor eksternal mengganggu produktifitas Anda. Apabila Anda produktif bukan hanya Anda sendiri yang senang tapi juga boss Anda. Hidup Anda lebih mudah dan stress pun berkurang...